Cara Menggunakan Dan Membaca Jangka Sorong – Jangka sorong adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda dengan tingkat ketelitian hingga 0,01 mm. Alat ini dapat digunakan untuk mengukur panjang, ketebalan, diameter dalam, diameter luar, dan kedalaman lubang. Dengan memiliki tingkat ketelitian yang akurat, penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana cara menggunakan dan membaca jangka sorong.
Alat ukur jangka sorong pada umumnya digunakan di bidang ilmu tehnik. Biasanya dapat dijumpai di bengkel, sekolah tehnik, dan pabrik-pabrik industri. Alat ini digunakan untuk berbagai keperluan, seperti perhitungan desain, pengecekan proses pembuatan dan pengukuran hasil akhir. Selain itu, jangka sorong juga sering digunakan untuk membaca ukuran sebuah benda ketika akan melakukan penggantian komponen otomotif. Seperti ukuran suku cadang motor dan mobil.
Mengukur suatu benda menggunakan jangka sorong, hasilnya lebih mudah dibaca dibandingkan dengan menggunakan alat ukur lainnya, seperti mistar atau penggaris. Meskipun sama-sama alat ukur, namun alat ini dapat membaca dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi. Selain itu, alat ini memiliki garis-garis skala pengukuran yang jelas dan mudah digunakan.
Jenis-Jenis Jangka Sorong
Berdasarkan kecanggihan membaca hasil pengukurannya, jangka sorong terbagi menjadi tiga jenis. Yaitu jangka sorong manual, jangka sorong analog, dan jangka sorong digital.
- Jangka Sorong Manual, adalah jenis jangka sorong yang cara membaca hasil pengukurannya dengan cara manual. Yaitu dengan menjumlahkan skala utama dan skala vernier (nonius) yang tertera pada badan jangka sorong.
- Jangka Sorong Analog, merupakan jenis yang dilengkapi dengan adanya indikator analog untuk membaca hasil pengukuran. Sehingga, jenis ini sangat mudah digunakan untuk meluhat hasil pengukurannya.
- Jangka Sorong Digital, lebih memanjakan penggunaanya. Karena dilengkapi dengan layar digital yang mampu membaca hasil pengukuran dengan akurat. Namun, kelemahan dari jangka sorong digital ini rawan rusak jika terjatuh.
Bagian-Bagian Jangka Sorong
Bagian-bagian utama jangka sorong yaitu rahang tetap dan rahang geser. Rahang tetap merupakan batang utama yang memilki garis-garis skala yang digunakan untuk pengukuran dalam satuan mm dan inchi. Sedangkan rahang geser merupakan bagian yang digeser ketika melakukan pengukuran panjang mau pun kedalaman. Pada rahang geser juga terdapat garis dan angka vernier (nonius) untuk menentukaan nilai fraksi pengukuran.
1. Rahang Atas (Rahang Dalam)
Rahang atas terdiri dari sebuah rahang tetap dan rahan geser. Rahang atas tersebut digunakan untuk mengukur diameter dalam pada sebuah benda. Misalanya mengukur diameter dalam bearing atau pipa.
2. Rahang Bawah (Rahang Luar)
Rahang bawah juga terdiri dari sebuah rahang tetap dan rahang geser, namun memiliki fungsi yang berbeda. Rahang bawah ini digunakan untuk pengukuran panjang, diameter luar, dan ketebalan sebuah benda. Misalnya untuk mengukur panjang baut, mengukur diameter kruk as, dan mengukur ketebalan plat besi.
3. Pengunci
Pengunci merupakan sebuah baut yang tertanam pada rahan geser yang digunakan untuk mengunci pergerakan rahang geser ketika melakukan pengukuran. Tujuan mengunci rahang geser tersebut yaitu agar tidak berubah posisi ketika membaca hasil pengukuran.
4. Skala Utama
Ukuran skala pada jangka sorong memiliki dua satuan, yaitu satuan mm (matric scale) dan satuan inci (imperial scale). Kedua satuan tersebut digunakan untuk membaca hasil pengukuran tergantung dari masing-masing ukuran utama yang digunakan.
5. Skala Vernier (Nonius)
Skala vernier merupakan angka yang digunakan untuk menentukan pengukuran fraksi. Panjang 10 skala vernier ini adalah 9 mm. Sehinga jarang antara garis skala vernier yang satu dengan yang lainnya yaitu 0,9 mm.
6. Batang Pengukur Kedalaman (Depth Probe)
Depth probe ini terletak di bagian ujung jangka sorong. Batang ini gunakan untuk mengukur kedalaman lubang suatu benda. Yaitu dengan cara menggeser rahang geser, maka batang pengukur kedalaman tersebut akan keluar sampai dasar lubang yang diukur.
Cara Menggunakan Jangka Sorong
Sebelum menggunakan jangka sorong, sebaiknya periksa dahulu apakah jangka sorong tersebut masih berfungsi dengan baik atau tidak. Yaitu dengan cara merapatkan antara rahang tetap dan rahang geser. Jika dalam posisi rapat skala utama dan skala vernier menunjukan tepat diangka 0 (nol), maka tandanya jangka sorong masih bagus. Langkah-langkah cara menggunakan jangka sorong adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengukur panjang, ketebalan, atau diameter luar sebuah benda, gunakanlah rahang bawah. Yaitu dengan cara mengendurkan baut penguncinya terlebih dahulu. Kemudian buka rahang dengan menggeser rahang geser dan letakan benda yang akan diukur diantara kedua rahang. Setelah itu, rapatkan kembali kedua rahang hingga menempel pada sisi-sisi benda yang diukur dan kunci dengan baut pengunci. Dan bacalah hasil pengukurannya.
2. Jika akan mengukur diameter dalam, gunakanlah rahang atas. Caranya yaitu dengan mengendorkan baut pengunci terlebih dahulu, kemudian rapatkan kedua rahang. Masukan rahang pada diameerlubang yang akan diukur, kemudian renggangkan kedua rahang hingga menempel pada sisi-sisi benda yang diukur dan kunci baut penguncinya. Kemudian baca hasilnya pada batang jangka sorong.
3. Sedangkan untuk mengukur kedalaman lubang, gunakanlah depth probe. Yaitu dengan cara mengendurkan baut pengunci terlebih dahulu. kemudian tempatkan ujung batang jangka sorong di tepi lubang yang akan diukur. Setelah itu, masukan batang pengukur ke dalam lubang dengan cara menggerser rahang sampai menyentuh dasar lubang, kemudian kunci baut penguncinya dan baca hasil pengukurannya.
Cara Membaca Jangka Sorong
Setelah mengetahui langkah-langkah cara mengukur dengan menggunakan jangka sorong, kita juga harus dapat membaca hasil pengukurannya dengan benar. Untuk membaca hasil pengukuran tersebut, ada dua tahap yang harus diperhatikan, yaitu membaca skala utama dan skala vernier. Langkah pertama yaitu kita harus menentukan angka pada skala utama yang jaraknya paling dekat di sebelah kiri dari angka 0 (nol) pada skala vernier.
Setelah menentukan skala utama, lanjutkan ke langkah kedua yaitu melihat ke skala vernier. Temukan garis yang tepat terhubung lurus di antara garis-garis skala utama dan skala vernier untuk menentukan hasil pengukuran fraksa. Jika langkah pertama dan kedua telah berhasil dibaca, jumlahkan antara skala utama dan skala vernier. Dan itulah hasil pengukuran dengan menggunakan jangka sorong.
Untuk lebih jelasnya, silahkan perhatikan contoh berikut ini.
Gambar di atas menunjukan skala utama yang paling dekat dengan angka 0 (nol) pada skala vernier yaitu 14 mm. Kemudian lihat garis-garis antara skala utama dan skala vernier, yang bertemu paling lurus yaitu di angka 4 (0,4 mm) pada skala vernier. Jadi hasil pengukuran benda pada gambar di atas adalah 14 + 0,4 = 14,4 mm. Gimana, mudah kan caranya?
Demikianlah pembahasan mengenai cara menggunakan dan membaca alat ukur jangka sorong. Semoga bermanfaat dan silahkan share agar yang belum bisa menggunakan jangka sorong dapat memakai dan membaca skalanya dengan benar. Terima kasih.
Artikel Terkait :