Home » Info Baru » Jenis-Jenis Spray Gun Dan Fungsinya

Jenis-Jenis Spray Gun Dan Fungsinya

jenis+jenis+spray+gun+dan+fungsinya
Jenis-Jenis Spray Gun

Jenis-Jenis Spray Gun Dan Fungsinya – Sebagai alat yang sering digunakan untuk pengaplikasian pada pekerjaan finishing. Spray gun telah dipercaya mampu menghasilkan pelapisan yang rata, halus, dan memiliki fleksibilitas yang tinggi. Namun, semua itu tergantung bagaimana menentukan jenis spray gun yang digunakan. Karena spray gun memiliki beragam jenis dengan berbagai merk dan type yang berbeda-beda.

Pada umunya, bentuk spray gun yang paling sering digunakan adalah jenis yang menyerupai pistol yang dapat mengeluarkan bahan finishing dari ujungnya. Dengan bentuk seperti itu, maka akan memudahkan spray gun untuk diarahkan ke tempa-tempat yang sempit, berliku, dan juga permukaan yang datar.

Dari banyaknya jenis dan model spray gun yang ada, pada dasarnya alat ini memiliki cara kerja yang sama, yaitu atomisasi pada bahan finishing. Atomisasi adalah proses pemecahan material cairan berubah menjadi serbuk partikel yang sangat kecil. Melalui proses atomisasi, maka material finishing dapat dilapiskan ke permukaan yang diinginkan.

Hingga saat ini, ada banyak sekali jenis dan model spray gun telah diciptakan untuk keperluan industri finishing. Sebagian besar dibuat dengan ukuran berat yang semakin ringan dan semakin mudah digunakan untuk memenuhi kebutuhan masing-masing.

Menurut kemampuan atomisasinya, spray gun dapat dibedakan menjadi lima jenis, yaitu air spray gun, spray gun HVLP, spray gun LVLP, airless spray gun, dan air mixed spray gun. Untuk lebih jelas, silahkan simak pembahasan berikut ini.

Jenis-Jenis Spray Gun Dan Fungsinya

1. Air Spray Gun

Air Spray gun adalah jenis spray gun yang pertama kali dirancang dan merupakan dasar awal dari semua jenis spray gun yang lain. Air spraygun ini memanfaatkan aliran udara tekan untuk menyampur bahan material finishing di dalam ruang atomisasi hingga terjadi proses atomisasi. Setelah material finishing teratomisasi, kemudian akan diarahkan ke permukaan yang diinginkan. 

Air spray gun memiliki asesories yang lengkap untuk mengatur pelapisan material finishing sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, spray gun jenis ini juga memiliki kran untuk mengatur tekanan dan volume udara tekan agar menghasilkan atomisasi material yang sempurna dan juga dilengkapi dengan adanya nozzle cap untuk mengatur arah semprotan material finishing yang keluar.

Para pengguna air spray gun memiliki keleluasaan dalam mengatur kualitas atomisasi, ketebalan pelapisan, dan tujuan finishing material. Spray gun jenis ini juga dapat menghasilkan atomisasi material yang sempurna, sehingga bisa memperoleh pelapisan permukaan yang halus dan rata jika dilakukan oleh pengguna yang trampil dan pintar dalam mengatur atomisasi.

Meskipun begitu, air spray gun ini juga memiliki kelemahan, yaitu efisiensi penggunaan yang relatif rendah yang berkisar antara 30% sampai 60%. Itu berarti dari seluruh material finishing yang keluar dari air spray gun hanya sekitar 60% saja yang akan menempel pada permukaan, sedangkan sisanya akan terbang di udara.

Baca Juga :  Jenis-Jenis Mesin Gerinda Dan Fungsinya

Efisiensi material pada penggunaan air spray gun sangat dipengaruhi oleh tekanan udara pada ketika digunakan pada proses atomisasi. Efisiensi material akan semakin besar apabila tekanan udara yang dipakai semakin rendah. Sebaliknya jika tekanan udara yang terlalu tinggi akan menghasilkan banyak finishing material terbuang ke udara.

Akan tetapi tekanan udara yang telalu rendah juga dapat mengurangi kualitas proses atomisasi dan mengakibatkan rendahnya kualitas pelapisan material finishing pada permukaan. Untuk itu, agar mendapatkan hasil yang maksimal, maka tekanan udara pada air spray gun harus diatur dengan benar agar dapat menghasilkan atomisasi yang sempurna. Pada umumnya, air spray gun memerlukan tekanan udara sekitar 58 psi atau 4 bar untuk mendapatkan efisiensi material yang maksimal.

2. Spray Gun HVLP

Spray gun HVLP (high volume low pressure) adalah pembaharuan dari jenis air spray gun. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan efisiensi material dalam aplikasi. Spray gun HVLP ini dirancang khusus agar dapat menghasilkan atomisasi yang sempurna pada tekanan udara yang rendah. Tekanan udara pada spraygun HVLP ini harus stabil pada 14,7 psi atau kurang.

Spray gun HVLP ini dapat meningkatkan efisiensi penempelan material finishing pada permukaan hingga mencapai 60% sampai 70%. Meskipun begitu, spray gun jenis ini juga memiliki kelemahan, yaitu kecepatan pekerjaan yang relatif rendah dan tidak dapat dipakai pada material dengan viskositas yang tinggi. Sehingga jenis spray gun ini biasanya hanya digunakan untuk aplikasi stain dan glaze. Akan tetapi, alat ini dapat digunakan untuk aplikasi sealer, top coat, base coat atau primer dengan batasan viskositas yang tidak terlalu tinggi.

3. Spray Gun LVLP

Spray gun LVLP (low volume low pressure) merupakan pengembangan yang lebih canggih dari air spray gun dan spray gun jenis HVLP. Jenis spray gun ini mampu bekerja pada tekanan udara yang rendah, namun spray gun LVLP bisa digunakan pada material yang memiliki viskositas tinggi yang tidak mampu dilakukan oleh spray gun HVLP.

Spray gun jenis ini bisanya digunakan untuk aplikasi sealer, top coat dan base coat selain untuk aplikasi stain. Meskipun begitu, spray gun HVLP ini tidak dapat menghasilkan atomisasi sebaik air spray gun dan spray gun jenis HVLP. Oleh sebab itulah sraygun jenis ini tidak terlalu cocok untuk aplikasi top coat dikarenakan kualitas atomisasi yang kurang sempurna.

4. Airless Spray Gun

Airless spray gun merupakan jenis spray gun yang menggunakan metode atomisasi yang berbeda dengan air spray gun. Dimana proses atomisasi yang terjadi dilakukan dengan cara menekan finishing material dengan tekanan yang sangat tinggi, kemudian mengalirkannya melalui suatu lubang (orifice) yang sangat kecil.

Baca Juga :  Perbedaan Spray Gun F75 Dengan F100

Tekanan yang diperlukan untuk atomisasi mencapai 1000 psi. Oleh sebab itu, untuk menggunakan airless spray gun diperlukan pompa bertekanan tinggi dan selang material yang kuat untuk dapat menahan tekanan yang tinggi tersebut.

Spray gun jenis ini dapat menghasilkan efisiensi penempelan material yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan air spray gun, yaitu mencapai sekitar 70%. Meskipun begitu, jenis spray gun ini tidak dapat menghasilkan pelapisan yang halus seperti air spray gun, karena proses atomisasinya tidak bisa sempurna.

Airless spray gun ini bisa digunakan untuk aplikasi material dengan viskositas yang tinggi dan dapat menghasilkan pelapisan material yang lebih tebal, karena hanya memiliki gerakan yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan air spray gun. Namun, tingkat fleksibilitas dari spray gun jenis ini relatif rendah, karena tidak memiliki kran untuk mengatur tekanan udara dan lebar semprotan seperti yang dimiliki oleh air spray gun.

Dengan memiliki pengaturan yang terbatas, menjadikan airless spray gun tidak terlalu cocok digunakan untuk aplikasi stain. Dan biasanya hanya digunakan untuk aplikasi sealer atau base coat yang masih diikuti oleh proses pengamplasan dan dilanjutkan dengan aplikasi material finishing yang lainnya.

5. Air Mixed Spray Gun

Air mixed spray gun merupakan perkembanhan dari airless spray gun, dimana proses atomisasi materialnya tidak hanya menggunakan tekanan tinggi, namun dibantu dengan aliran udara tekan. Ketika material finishing melewati orifice, maka akan ada aliran udara tekan yang dialirkan untuk dicampurkan dengan material yang sudah teratomisasi yang keluar dari orifice. 

Dengan bantuan aliran udara tekan pada proses atomisasi, maka air mixed spray gun ini mampu menghasilkan atomisasi material yang lebih baik daripada airless spray gun. Spray gun jenis ini lebih banyak digunakan untuk aplikasi sealer dan top coat dengan hasil yang cukup baik.

Itulah beberapa jenis-jenis spray gun dan fungsinya masing-masing. Setelah mengetahui beragam jenis spray gun yang ada, gunakanlah jenis yang sesuai dengan pekerjaan Anda. Semoga bermanfaat.

Artikel Terkait :

2 thoughts on “Jenis-Jenis Spray Gun Dan Fungsinya”

  1. Halo perkenalkan saya Ilyas Abdul, jika diizinkan apakah saya boleh mengetahui siapa penulis dari artikel ini? jika dibolehkan saya sangat berterima kasih. Dengan adanya artikel ini pula sudah memberi sedikit masukan dan tambahan pengetahuan atas karya tulis ilmiah yang sedang saya buat tentang pengecatan

    1. Terima kasih atas kunjungan Anda, semoga artikel yang ada di web ini bermanfaat untuk semuanya.
      Penulis hanya seorang kuli dekil yang ingin berbagi pengalaman saja.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top